Create your own at MyNiceProfile.com">

so CutE!!!!!!!!!

so CutE!!!!!!!!!
sakuRa kiNomoTo

Senin, 16 November 2009


zulfacutePENGETAHUAN DAN KRITERIA KEBENARAN
1. DEFINISI DAN JENIS PENGETAHUAN
Secara etimologi pengettahuan berasal dari kata dalam bahasa inggris yaitu “knowledge” dalam encyclopedia of philosophy, dijelaskan bahwa definisi pengetahuan adalah kepercayaan yang benar
Secara terminologi menurut Drs. Sidi gazalba pengetahuan adalah apa yang diketahui atau hasil pekerjaan tahu. Dalam kamus filsafat dijelaskan bahhwa pengetahuan (knowledge) adalah proses kehidupan yang diketahui manusia secara langsung dari kehidupannya sendiri.
A. Jenis pengetahuan
Menurut Burhanuddin Salam, pengetahuan yang dimiliki manusia ada empat, yaitu:
· Pengetahuan biasa, yakni pengetahuan yang dalam filsafat dikatakan dengan istilah common sense/good sense.
· Pengetahuan ilmu, yaitu ilmu sebagai terjemahan dari science.
Ilmu dapat merupakan suatu objek berfikir secara objektif, tujuannya untuk menggambarkan dan memberi makan terhadap dunia faktual. Pengetahuahn yang diperoleh dengan ilmu, diperolehnya melalui observasi, eksperimen, dan klarifikasi.
· Pengetahiuan filsafat, yakni pengetahuan yang diperoleh dari pemikiran yang bersifat kontemplatif dan spekulatif. Pengetahuan filsafat lebih menekankan pada universalitas dan kedalaman tentang sesuatu. Kalau ilmu membahas hanya pada satu bidang pengetahuan yang sempit, sedangkan filsafat membahas hal yang lebih luas dan mendalam
· Pengetahuan agama, yakni pengetahuan yang hanya dapat diperoleh dari tuhan lewat para utusanNya. Pengetahuan agama bersifat mutlak dan wajib diyakini olehj para pemeluknya.
B. Perbedaan pengetahuan dan ilmu
Pengetahuan merupakan hasil tahu manusia terhadap sesuatu, atau segala perbuatan manusia untuk memahami suatu objek tertentu. Pengetahuan dapat berwujud barang-barang fisik, pemahamannya dilakuakan dengan cara persepsi baik lewat indra maupun lewat akal. Dapat pula objek tersebut adalah berbentuk ideal atau yang bersangkutan dengan masalah kejiwaan.
Pengetahuan terbagi menjadi dua, pra ilmiah yang belum memenuhi syarat-syarat ilmiah pada umumnya yaitu harus memiliki objek tertentu, harus bersistem, harus memiliki metode terrtentu, dan pengetahuan ilmiah yang harus memenuhi syarat-syarat ilmiah.
Sedangkan ilmu adalah dalam encyclopedia Americana, dijelaskan bahwa ilmu (science) adalah pengetahuan yang bersifat positif dan sistematis.
Carles siregar mengatakan bahwa “ilmu adalah proses yang membuat pengetahuan”. Dalam arti umum, ilmu sering dijadikan pembeda, misalnya seperti membedakan antara disiplin ilmu pengetahuan alam (IPA) dengan IPS.
Perbedaan antara ilmu pengetahuan dapat ditelusuri dengan melihat perbedaan ciri-cirinya. Herbet L. searles memperlihatkan ciri-ciri tersebut sebagai berikut:
“Kalau ilmu berbeda dengan filsafat secara empiris, maka ilmu berbeda dengan pengetahuan biasa dari ciri empirisnya”.
2. HAKIKAT DAN SUMBER PENGETAHUAN
A. Hakikat pengetahuan
Ada dua teori untuk mengetahui hakikat pengetahuan yaitu;
o Realisme
Teori ini mempunyai pandangan realistis terhadap alam. Pengetahuan menurut realism adalah gambaran deari apa yang terjadi di alam nyata. Dengan demikian, realism berpendapat bahwa pengetahuan adalah benar dan tepat bila sesuai dengan kenyataan.
o Idealisme
Ajaran idealisme menegaskan bahwa untuk mendapatkan pengetahuan yang benar-benar sesuai dengan kenyataan adalah mustahil. Pengetahuan adalah proses-proses mental atau psikologis yangh bersifat subjektif. Karena itu, pengetahuan menurut teori ini tidak menggambarkan hakikat kebenaran. Yang diberikan pengetahuan hanyalah gambaran menurut pendapat orang yang mengetahui (subjek).
Sebenarnya, realisme dan idealisme memilki kelemahan masing-masing, realisme ekstrim bisa sampai pada monoisme materialistik atau dualisme, sedangkan idealisme ekstrim akan menimbulkan kebenaran yang relatif karena setiap individu berhak menolak kebenaran yang datang dari luar dirinya.
B. Sumber pengetahuan
Ada beberapa pendapat tentang sumber pengetahuan, yaitu:
o Empirisme
Kata ini berasal dari bahasa Yunani, yaitu empirikos, artinya pengalaman. Menurut aliran ini, manusia memperoleh pengetahuan melalui pengalamannya. John locke (1632-1704) yang disebut sebagai bapak empiris britania mengtemukakan teori tabularasa (buku catatan kosong). Maksudnya adalah bahwa manusia apada awalnya adalah kosong dari pengetahuan, lantas pengalamannya mengisi jiwa yang kosong itu,dan memiliki pengetahuan.
David hume, salah satu tokoh empirisme yang mengatakan bahwa manusia tidak mempunyai pengetahuan bawaan dalam hidupnya. Sumber pengetahuan adalah pengamatan. Pengamatan memberikan dua hal, kesan-kesan (impressions)/ pengamatan langsung yang diidapat dari pengalaman, dan pengertian-pengertian (ideas) yang diperoleh dari merenungkan kembali/ terefleksikan dalam kesan-kesan yang diterima dari pemgalaman.
Aliran ini mempunyai beberapa kelemahan, yaitu:
ü Indera bersifat terbatas, sesuatu yang jauh terlihat kecil, padahal sebetulnya tidak. dari sini akan terbentuk pengalaman yang salah
ü Indera menipu, pada orang yang sakit malaria, gula rasanya pahit, udara akan tersa dingin. Ini akan menimbulkan pengalaman empiris yang salah juga
ü Objek yang menipu, contohnya fatamorgana dan ilusi
o Rasionalisme
Aliran ini menyatakan bahwa akal adalah dasar kepastian pengetahuan. Pengetahuan yang benar diperoleh dan diukur dengan akal. Manusia memperoleh pengetahuan melalui kegiatan menangkap objek
Bagi aliran ini, kekeliruan pada aliran empirisme yang disebabkan kelemahan alat indera dapat dikoreksi, seandainya akal digunakan. Rasionalisme tidak mengingkari kegunaan indera dalam mengetahui pengetahuan. Pengalaman indera diperlukan untuk merangsang akal dan memberikan bahan-bahan yang menyebabkan akal dalam bekerja, tetapi sampainya manusia pada kebenaran adalah semata-mata karena akal.
o Intuisi
Menurut Henry bergson, intuisi adalah hasil dari evolusi pemahaman yang tertinggi. Kemampuan ini mirip dengan insting, tetapi berbeda dengan kesadaran dan kebebasannya, pengembangan intuisi memerlukan suatu usaha. Karena itu, intuisi adalah sarana untuk mengetahui secara langsung dan seketika.
Ada satu aliran yang mirip dengan insting, yaitu, iluminasionisme, yang dalam agama islam disebut ilmu ma’rifat, yaitu ilmu yang datangnya dari tuhan melalui pencerahan dan penyinaran.
Adapun perbedaan intuisi dalam filsafat barat dengan makrifat adalah kalau intuisi diperoleh lewat perenungan dan pemikiran yang konsisten, sedangkan dalam islam makrifat d8iperoleh lewat perenungan dan penyinaran dari tuhan.
o Wahyu
Wahyu adalah pengetahuan yang disampaikan Allah (tuhan) kepada manusia lewat perantaraan para nabi. Para nabi memperoleh pengetahuan dari tuhan tanpa upaya, tanpa bersusah payah, dan atas kehendak tuhan. Pengetahuan dengan jalan ini merupakan keistimewaan yang diberikan kepada para nabi yang dapat membedakan para nabi tersebut dengan manusia biasa. Wahyu Allah (agama) berisikan pengetahuan, baik mengenai kehidupan seseorang yang terjangkau pengalaman maupun yang mencakup masalah transedental seperti latar belakang daru tujuan penciptaan manusia, dunia, dan segenap isinya.
C. UKURAN (KRITERIA) KEBENARAN
Teori yang menjelaskan kebenaran secara epistimologis adalah sebagai berikut:
o Teori korespondensi
Menurut teori ini, kebenaran atau kedaan benar itu apabila ada kesesuaian antara arti yang dimaksud oleh suatu pernyataan/pendapat dengan objek yang dituju oleh pernyataan atau pendapat tersebut.dengan demikian bisa dikatakan bahwa kebenaran adalah kesetiaan pada relitas objektif. Teori korespondensi ini pada umumnya dianut oleh para pengikut realisme
o Teori koherensi tentang kebenaran
Menurut teori ini kebenaran tidak terbentuk atas hubungan antara putusan dengan sesuatu yang lain, yaitu fakta/realitas, tetapi atas hubungan putusan-putusan itu sendiri. Jadi menurut teori ini, putusan yang satu dengan yang lainnya saling berhubungan dan saling menerangkan satu sama lain. Karena itu, lahirlah rumusan “kebenaran adalah saling hubungan yang sistematis”, dan “kebenaran adalah konsistensi dan dan kecocokan”. Dengan artian bahwa kebenaran menurut teori ini adalah kesesuaian antara suatu pernyataan dengan pernyataan lainnya yang sudah lebih dulu kita ketahui dan akui benar.
Teori ini pun dapat disebut dengan teori justifikasi (penyaksian) tentang kebenaran, karena menurut teori ini, satu putusan dianggap benar apabila mendapat penyaksian/pembenaran oleh putusan-putusan lain. Dengan demikian, suatu teori dianggap benar apabila tahan uji (test able)
o Teori pragmatisme tentang kebenaran
Pragmatisme berasal dari kata Yunani “pragma” yang artinya dikerjakan, yang dilakukan, perbuatan, tindakan, sebutan bagi pemahaman filsafat yang dikembangkan oleh William James di Amerika serikat. Menurut filsafat ini, benar atau tidaknya teori tergantung pada asas manfaat. Sesuatu dikatakan benar jika mendatangkan manfaat dan akan dikatakan salah bila tidak mendatangkan manfaat.
Dalam aliran pragmatisme, suatu kebenaran dan suatu pernyataan diukur dengan kriteria apakan pernyataan tersebut bersifat fungsional dalam kehidupan manusia.
Jadi, bagi para penganut pragmatis batu ujian kebenaran ialah kegunaan dan dapat digunakan serta Akibat atau pengaruhnya yang memuaskan. Menurut pendekatan ini, tidak ada kebenaran tetap/kebenaran mutlak.
o Agama sebagai teori kebenaran
Ketiga teori diatas lebih mengedepankan akal budi, rasio, dan reason manusia, dalam agama yang dikedepankan adalah wahyu yang bersumber dari Allah.
Penalaran dalam mencapai ilmu pengetahuan yang benar dengan berfikir setelah melakukan penyelidikan, pengalaman, dan percobaan. Sedangkan dalam agama, dengan jalan mempertanyakan atau mencari jawaban tentang berbagai masalah asasi dari atau kepada kitab suci.
Dengan demikian, suatu hal itu dianggap benar apabila sesuai dengan ajaran agama atau wahyu sebagai penentu kebenaran mutlak.

 

aQ adaLah ZuLfa Copyright © 2009 Flower Garden is Designed by Ipietoon for Tadpole's Notez Flower Image by Dapino | Distributed by Deluxe Templates